Ria mengumpat kepergian Tasya dan kekasihnya dengan kasar.
"Dasar gadis sialan! berani sekali dia melawanku. Lihat saja nanti!" gerutu Ria.
Kasir yang ada di depan Ria menggelengkan kepalanya.
Sialnya, Ria melihat itu. Sontak saja kekesalan Ria bertambah.
"Apa geleng-geleng?! kamu ngekek saya?!" bentak Ria.
Sang kasir hanya menghela nafas pendek. Kemudian menyunggingkan senyum terpaksa. Bagaimanapun, Ria adalah pelanggan di toko itu. Demi keberlangsungan pekerjaannya, kasir itu pun berusaha tetap ramah. Walau serasa ingin mencakar muka yang bertopeng make up itu.
"Ibu jadi beli kue atau tidak? kalau sudah selesai memilih, akan saya total," ujar kasir itu.
"Memang kenapa? kamu ngusir saya? saya pelanggan tetap toko kue ini, lho! kurang ajar sekali kamu. Kamu pegawai baru disini sampai tidak mengenal saya?"
Mata Ria mendelik dengan tangan bersiku pada pinggangnya.
Kasir itu terlihat menahan geram. Namun, masih menampilkan wajah terpasang senyum.