Tasya baru menunggu kedatangan Oak Ali yang akan menjemputnya, saat Raffly tiba-tiba datang dan berdiri tegap di dekatnya.
Tasya melirik sekilas, kemudian membuang pandangan. Enggan rasanya bersitatap dengan pria itu. Karena Tasya ingat, bagaimana Leo yang menangis pilu.
"Aku ingin bicara!" ujar Raffly.
Tasya menoleh, dengan tatapan bertanya.
"Aku ingin bicara!" ulang Raffly.
Tasya menoleh ke sekelilingnya.
"Bapak mengajak saya bicara?" tanya Tasya dengan tangan menunjuk ke arah dadanya sendiri.
Raffly mendengus kesal.
"Kalau bukan kamu siapa lagi? yang ada di sini cuma kita berdua. Jadi cewek jangan terlalu bodoh makanya! hal sesederhana ini saja kamu tidak mengerti!"
Tasya tersenyum mendengar kekesalan Raffly. Lalu dia mengambil nafas panjang. Mencoba membuang kekesalannya.