Dion menatap ke arah layar ponselnya, saat benda persegi itu berdering. Memecahkan fokusnya yang tengah memeriksa email masuk di laptopnya.
Lea is calling ...
Ada apa Lea menelponnya malam-malam begini? bukannya tadi, mereka sudah bertemu. Apa ada sesuatu yang tertinggal, atau lupa untuk disampaikan.
Tangan Dion terulur dan mengambil ponsel yang ada di atas meja, tak jauh darinya.
"Hallo, Lea?" sapanya.
"Pak Dion, apa besok bisa datang ke rumah sakit?" tanya Lea.
Kening Dion berkerut. Ada pertanyaan yang menari-nari di benaknya. Untuk apa, Lea memintanya datang ke rumah sakit.
"Ada masalah, Le?" tanya Dion kemudian.
"Tidak, Pak. Hanya, Ratu ingin bertemu. Katanya, ini sangat penting. Dan Pak Dion harus mau. Juga, kata Ratu ini mungkin permintaannya yang terakhir," jawab Lea. Terdengar ada nada keraguan di dalam suaranya.
"Maksudnya?"