"Menurut kamu, jawaban apa yang harus aku berikan?" tanya Ratu.
Matanya menatap ke luar jendela mobil. Kelap kelip lampu mobil dan motor di jalanan terasa menenangkan bagi Ratu. Karena kepalanya penuh dengan pemikiran tentang lamaran Yusuf.
Ya, tadi adalah lamaran Yusuf. Lamaran tanpa kesan romantis sama sekali. Mungkin memang Yusuf tipe yang to the poin. Tanpa basa-basi dan langsung menyampaikan niatnya. Yusuf bukan seperti pangeran berkuda putih yang meminang sang putri.
Tapi Yusuf baik hati dan juga beragama baik. Walaupun dari sikapnya, dia tidak seperti pria lain, yang mungkin kebanyakan akan melakukan surprise, dan berlaku manis saat melamar seorang gadis.
Ratu juga mengingat wajah Aisyah. Sang bayi mungil yang telah kehilangan sosok ibunya. Ada banyak yang perlu Ratu pertimbangkan. Walaupun dulu hatinya sempat mencintai Yusuf, dan entah saat ini. Tapi Ratu tidak ingin terburu-buru memberi keputusan.
"Dion?!" Ratu mengeraskan panggilannya.