3 Hari kemudian
Semenjak kepulangan orang tuanya dari Singapura, rumahnya terlihat tampak hidup dari kemarin-kemarin.
Ayahnya sedang membaca koran, sambil menyeduh kopi pahitnya pada pagi ini. Sedangkan ibunya sedang membuat sarapan di dalam dapur, hanya ada dua asisten rumah tangga yang Radit pekerjakan.
"Kau sangat sibuk, Son? Apakah pekerjaanmu berjalan lancar?" tanya ayahnya meletakkan cangkir kopinya, pada piring keramik di atas meja.
"Seperti yang Ayah lihat. Aku sangat sibuk dan pekerjaanku baik," sahut Radit memasukkan semua dokumen kliennya ke dalam tas.
"Di mana Jacob, Ayah?" tanyanya saat tak melihat batang hidung Jacob pagi ini. Biasanya anak itu akan merecokinya setiap pagi.
"Mung–"
"Selamat pagi dunia tipu-tipu," teriak seseorang dengan senyuman sangat cerah, lengkap dengan pakaian kerjanya. Jasnya ia sampirkan pada pundaknya, pria ceria itu berjalan menghampiri paman dan kakak sepupunya.
"Anak itu sangat hiperaktif sekali," kekeh Alex melipat korannya.