"Pergi dari sini," usir Pragma langsung pada maid itu setelah sampai di dekat istrinya. Pria itu memeluk pinggang sang istri posesif seraya memainkan rambut istrinya.
Sama sekali tak menoleh pada maid itu saat mengusirnya. Bagi Pragma tidak ada objek yang lebih indah selain istrinya, sungguh tidak akan ada pria yang paling setia di dunia kecuali Pragma menurut maid itu dalam hati.
Selepas kepergian maid tersebut Gelora kembali menjatuhkan bokongnya di atas sofa. Diikuti oleh Pragma yang langsung membelit perut istrinya dengan ke dua tangannya, memeluk dari samping dan menenggelamkan kepalanya yang masih basah di bahu istrinya hingga Gelora merasa risih.
"Astaga Rama, rambutmu masih basah bukannya dikeringkan dulu kau malah memelukku hingga bahuku ikut basah protes wanita itu menjauhkan kepala Pragma dari bahunya.
"Kau jahat," ujar Pragma dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Jika sudah begini Gelora akan luluh juga pada pria itu.
