"Jangan ambil Rean dariku. Aku tidak bisa hidup tanpanya, begitupun dengan dia," ulang Pragma menjatuhkan tubuhnya ke lantai. Mengatupkan ke dua tangannya ke depan Radit, dia rela menjatuhkan harga dirinya hanya untuk mempertahankan sang putra agar tetap berada di sisinya.
Darah Radit terasa begitu mendidih di dalam tubuhnya, kepalan tangannya semakin kuat di ke dua sisi tubuhnya. Permohonan macam apa itu, saat Pragma tahu Rean bukanlah anaknya, tapi mengapa pria itu masih ingin mempertahankan anaknya di sisi pria itu. Belum cukupkah istrinya, yang telah Pragma ambil? Pria itu berbalik dan tatapannya langsung bersitubruk dengan Pragma. Sebagai seorang ayah dia tidak akan ingin menyerahkan darah dagingnya kepada orang lain. Apalagi kepada Pragma, awal mula semua kehancurannya terjadi. Dimulai dari sana semuanya hancur untuk Radit tanpa sisa.
Istrinya dirampas
Anaknya pun ikut diambil