Rean menatap ayahnya bingung karena Pragma malah mengeraskan isakan tangisnya. Dia menatap putranya berderai air mata, pria itu tak tahu ingin membagi kesedihannya ke mana karena ayah dan ibunya telah pulang untuk berganti pakaian.
"Papa jangan nangic, nanti Lean nah Papa Plagma ikutan cedih dan nangic juga," hibur anaknya menghapus air mata Pragma menggunakan tangan kecil nan mungilnya. Mata Rean ikut berkaca-kaca melihat ayahnya bersedih.
"Rean berdoa yah sama Tuhan Nak. Semoga mama dan adek Rean tidak apa-apa," ucap Pragma sesegukan merasa malu menunjukkan tangsinnya pada Rean. Sialnya dia sangat lupa jika Pragma sedang menggendong anaknya itu, pasti Rean terganggu karena mendengar suara tangisannya.
Meski tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh ayahnya. Anak itu tetap menganggukkan kepalanya untuk menenangkan ayahnya.