Ke dua wanita berbeda generasi tersebut duduk saling berhadapan di luar teras rumah, rumah yang jauh dari kota karena berada di pelosok pegunungan. Sengaja memilih tempat tinggal tersebut agar pria monster tak lain adalah Pragma bisa menemukan mereka. Meski itu terdengar begitu mustahil karena pria itu sangatlah licik.
Sambil menyesap teh hangatnya karena musim dingin sudah tiba. Maka Tara mengeratkan mantel dan syal yang melilit lehernya.
"Kamu kedinginan Nak?" tanya Mayra saat melihat Tara mengusap beberapa kali lengannya. Serta wanita itu terlihat menggigil, Mayra jadi kasihan melihatnya.