"Halo?" sapa Pragma lebih dulu membuat wanita di seberang sana mengigit bibir bawahnya. Matanya berkaca-kaca mendengar suara deep voice dari suaminya.
"Hikss Rama," tangisan Gelora detik itu juga langsung pecah.
Di seberang sana Pragma lantas berdiri dari tempatnya, pupil matanya melebar beberapa saat sebelum kembali seperti semula.
"Katakan Sayang, kamu di mana? Cepat kirimkan lokasimu untukku!" suruh Pragma segera sudah ingin bertemu dengan sang istri tercinta.
Masih ada tak ada jawaban dari Gelora, yang ada suara tangisannya semakin terdengar pilu membuat dada Pragma nyeri.
"Jangan menangis sayang, sekarang katakan padaku kamu di mana?" bujuk Pragma meski jantungnya semakin berdetak tak karuan setelah mendengar suara wanitanya.
"Aku merindukanmu Rama, aku dan anak-anak kita merindukan kamu. Aku ingin pulang tapi tak tahu, aku ada di mana. Aku tidak tahu alamat di sini," terang Gelora membuat Pragma mendesah frustasi di sana.
