Tak tahu harus bagaimana lagi mencari keberadaan cucunya. Dia baru saja mendatangi alamat apartemen Radit, yang diberikan oleh Tara. Tapi hasilnya nihil orang yang dia cari ternyata sudah pergi.
"Kita harus bagaimana lagi Tuan? Dia sudah meninggalkan Apartemennya," ucap Rudolp lesuh sungguh tenaganya terkuras habis sudah menghabiskan seluruh waktunya untuk mencari putra Pragma.
"Aku sudah tidak tahu. Semuanya semakin rumit saja, tentang kebohongan yang dikatakan oleh Tara. Aku sama sekali tak dapat mempercayainya," ucapnya lugas menyandarkan punggungnya ke belakang.
"Kembali ke mansion Pragma, pirasatku mengatakan jika anak itu akan melakukan hal-hal gila, jika tak menemukan istrinya." Zaelan sungguh pusing saat ini memikirkan putranya. Jika apa yang dikatakan Tara memang sebuah kebenarannya, maka Pragma akan hancur. Hati anaknya itu sangat terluka, Zaelan tak mau hal itu sampai terjadi.
Selang beberapa menit mobil memasuki pelantara mansion Pragma.