CITTTTTTTT
Bunyi decitan mobil yang beradu dengan aspal membuat Pragma mengeram tertahan.
Oh shit
BRAK
Hampir saja ia menabrak seseorang, tapi untungnya dia dengan cepat mengerem mobilnya.
"Bangsat," umpat Pragma merasakan kepalanya sangat sakit ketika menghantam setir kemudi.
"Darah?" ucapnya tak percaya saat memegangi dahinya, yang terbentur setir kemudi. Pragma dengan kasar membanting pintu mobilnya, keluar dari mobil dengan aura yang tak mengenakkan.
BUGH
BUGH
"Kau tak tahu menyebrang. Kalau aku tadi menabrakmu kau bisa mati" marah Pragma setelah memberikan dua bogeman mentah pada wajahnya pria berhoodie hitam tersebut.
"Kau tahu? Anakku sudah lahir ke dunia, wajahnya sangat tampan," ucapnya bangkit dari posisinya.
Pria itu memegangi kepalanya yang terasa sangat pening dari balik topi hoodienya. Karena dia mengenangkan topi hoodienya, maka dari itu Pragma tak dapat dengan jelas melihat wajahnya.
"Suaranya familiar," batin Pragma menukikkan ke dua alisnya.