Mansion kediaman keluarga Abraham sangat ramai akibat kedatangan sanak saudara mereka. Termasuk seorang wanita tua yang terus saja mencari di mana keberadaan cucunya.
Dia dari tadi celingak-celinguk ke sana kemari menatap ke arah pintu yang terhubung langsung dengan ruang tamu.
Dengan anggun ia duduk di salah-satu sofa berwarna gold tersebut. Matanya bergerak ke sana kemari mengindahi ruangan ruang tamu, hingga tatapannya berhenti pada salah-satu foto berukuran besar terletak di tengah-tengah dinding. Untuk memastikan penglihatannya jelas, dia memperbaiki posisi kaca matanya.
"So, Pragma is back with the orphanage girl again?" tanyanya dengan aksen bahasa inggrisnya.
Raeni dan Zaelan saling tatap satu sama lain, lalu dengan tegas Zaelan menganggukkan kepalanya.
"Mother should not hate Gelora. Because she is Pragma's life," jawab Raeni cepat. Mengingat hubungan wanita tua itu alias mertuanya, grandma dari Pragma sedikit buruk dengan Gelora.