Pragma menempelkan kartu untuk membuka pintu kamar hotel. Meski sedikit susah karena Gelora berada di dalam gendongannya, yang namanya Pragma ingin menempel terus setiap saat pada istrinya.
Ceklek
Begitu pintu langsung terbuka Pragma segera masuk, menutup pintu kamar dengan kakinya. Lalu memasukkan kartu aksesnya hotelnya pada sistem yang ada di dinding, begitu masuk ruangan itu langsung terang benderang.
"Wow," decak Gelora kagum melihat isi kamar hotel mereka. Banyaknya kelopak bunga mawar merah berhamburan di atas tempat tidur bersprai putih itu membentuk love di tengah-tengahnya.
"Lampunya dimatikan saja Sayang, pasti akan lebih indah," saran Pragma mematikan lampu kamar mereka. Hingga cahaya temaram menyambut mereka oleh cahaya lilin-lilin yang membentuk hati di lantai, lilin itu terpasang di sepanjang pintu masuk, menghiasi pinggiran karpet merah yang terhampar sampai pada batas ranjang.
"Coba lihat itu Sayang," bisik Pragma serak seraya memeluk Gelora dari belakang.
