Pak Tresno berpikir bahwa Bu Weni masih hidup berjalan-jalan di ruang tamu dengan penuh semangat, tidak dapat menenangkan kegembiraan dan ekstasi di hatinya untuk waktu yang lama. Akan sangat menyedihkan baginya dan Bu Weni untuk bertemu satu sama lain dalam kehidupan ini.
Tampaknya urusan Bu Viky sudah tidak bisa lagi melelahkan, mereka harus diselesaikan secepatnya. Hanya dengan menyingkirkan Bu Viky dia bisa bersama Bu Weni secara terbuka dan adil. Dia dan Bu Weni telah merindukan sebagian besar hidup mereka dan tidak bisa menunggu lebih lama lagi.
Pak Tresno menoleh untuk melihat putranya dan berkata, "Aku akan pergi ke Kota Kalimantan untuk bertemu ibumu dulu, dan aku akan menyelesaikan urusan Bu Viky secepat mungkin setelah aku kembali. Kamu pasti memiliki sesuatu yang lain di Jogja, kan"