Pak Tresno mendengarkan suara ceria si anak sulung di telepon, dan tidak percaya bahwa ini adalah si anak sulung yang sangat tidak bernyawa dan hampir mengalami gangguan mental ketika dia meninggalkan Jogja.
Ia merasa bahwa putra sulungnya tampak sangat bahagia, dan kehidupannya di sana juga sangat bahagia. Tampaknya memang keputusan yang benar membiarkan adiknya membawanya ke Kediri.
aku mendengar Tara berkata lagi di telepon, "Ayah, Tahun Baru Imlek akan segera datang. aku hanya ingin berbicara dengan Ayah dan bertanya tentang situasi Ayah saat ini. aku ingin memberitahu Ayah satu hal lagi ketika aku menelepon kali ini. Panen nasional tahun lalu tidak terlalu bagus. aku yakin Ayah tahu sesuatu. Jika curah hujan berkurang di musim ini, mungkin ada bencana. Ayah harus bersiap
Jangan khawatirkan aku di sini, aku baik-baik saja. Mungkin tidak butuh waktu lama bagiku untuk kembali ke Jogja. "