Tanpa berlama-lama lagi, Winston segera melangkahkan kakinya kembali dan di temani Donny di sampingnya berjalan di sepanjang trotoar yang sangat sepi.
Terlihat mereka berdua saling mengedarkan pandangan mereka masing-masing setiap bangunan dan juga tempat-tempat yang baru saja mereka berdua lewati.
"Ngomong-ngomong Sudah berapa lama kau tinggal di kota ini, Donny? Dari tadi aku perhatikan seperti penduduk asli yang ada di kota ini?" tanya Winston.
"Eh … Bisa dibilang iya tapi bisa juga tidak, tuan. Aku dan adikku yang brengsek tadi pindah ke kota karena awalnya kami berdua tinggal di sebuah peternakan sapi," ucap Donny.
"Hah? Peternakan sapi? Kalau begitu keluargamu masuk ke dalam golongan orang-orang yang terpandang karena kalian berdua lahir di sebuah keluarga kaya raya," tanya Winston.
Seketika Donny sedikit senyuman sambil menundukkan kepalanya, terlihat ia menghalang nafasnya sambil menggelengkan sedikit kepalanya ke samping.