Jonathan berdiam sejenak sambil melamun dengan tatapan kosong. Sesekali ia melirik tajam dengan penuh kebencian ke arah Devon "Lihat saja nanti, Dev. aku akan membalas perbuatan yang telah kau lakukan kepadaku ini,
Aku sama sekali tidak terima dengan perlakuanmu seperti ini terhadapku, aku akan membalasnya jika ada kesempatan," batin Jonathan sambil mengusap darah di ujung mulutnya.
Devon terlihat mulai berusaha untuk menenangkan pikirannya sejenak setelah sempat tidak bisa mengontrol emosinya.
Dengan tubuhnya yang besar, Darwin berdiri tepat di samping Devon, sesekali ia mengusap punggung bosnya tersebut untuk menenangkan amarahnya.
"Kau harus mengontrol emosimu itu bos, jangan sampai amarahmu itu menguasai tubuh mu. Karena jika sampai itu terjadi, aku khawatir akan mencelekai orang-orang di sekitarmu," ujar Darwin.
"Aku sangat marah karena aku khawatir jika bisnis kita ini akan hancur begitu saja, butuh perjuangan yang sulit untuk memulai semua ini," ucap Devon.