Ayu Lesmana mengerutkan bibirnya dan tidak mengatakan apa-apa saat melihatnya.
"Oke, aku akan mengemas pakaiannya. Majalah yang kamu potret terakhir kali telah diterbitkan. Sekarang aku telah memesan beberapa potong pakaian, aku akan membutuhkan seseorang untuk mengirimnya ke rumah mereka setelah berkemas." Yati Wulandari berdiri dan berkata.
Ia juga tidak mau memikirkan hal-hal lain yang hanya akan membuang-buang waktu saja.
Sekarang dia harus mempertimbangkan bagaimana membuat toko ini lebih besar dan lebih kuat. Kali ini dia kembali ke desa, meski ada orang yang menyapanya di sepanjang jalan, mereka tetap mengatakan hal-hal baik di hadapannya.
Dia bilang sekarang orang menyebutnya bos, tapi nadanya penuh godaan, dan dia tahu betul apakah itu benar atau salah.
Tapi dia tidak bisa menghentikan mulut orang-orang, satu-satunya yang bisa dia lakukan adalah membuat dirinya lebih kuat, agar orang-orang itu tidak berani lagi mencemooh di depannya.