Berita di kantor belum sampai ke ruang kelas.
Sedangkan orang-orang di kelas semuanya sekarang gugup.
Ayu Lesmana bertaruh dengan Damar, "Jika kamu tidak mendapatkan peringkat pertama, itu masih lebih baik daripada seseorang yang nilai bahasa inggrisnya lebih baik."
Damar juga setuju. Dia memang pandai matematika dan Ayu Lesmana pandai bahasa Inggris.
Dan pembahasan kedua orang itu yang sama, siapa yang kalah akan mentraktir sarapan untuk paruh kedua semester ini.
Guru sekolah saat ini masih mengoreksi jawaban dan menghitung keseluruhan nilai.
Tak seorang pun di kelas bisa tenang. Setiap ujian setelah tahun ketiga sekolah menengah sangatlah penting.
Di tengah pembicaraan itu, Tegar datang.
Ketika dia masuk, ekspresinya terlihat sangat serius, dia memegang beberapa dokumen dan selembar kertas yang digulung di tangan lain.
Semua orang menahan napas.