Reno terhenyak dan bergeming di tempat duduknya tanpa bisa berkata apa pun. Bagaimana pun, keduanya pernah hidup bersama, jadi sedikit banyak Dini telah memahami diri pria itu meski hanya dari gestur tubunya saja.
"Apa maksudmu, Din?" sahutnya, mencoba untuk tidak bersikap mencurigakan.
"Apa dia memintamu untuk membunuhku?"
"Kamu ini bicara apa?" sahutnya datar.
"Tidak. Kalau iya, mungkin dia tidak akan membiayai semua biaya rumah sakitku, kan?"
Reno terdiam. Seandainya saja Dini tahu kalau bukan hanya biaya perawatan medisnya saja yang ditanggung oleh Sonya, melainkan dirinya juga.
"Biar bagaimana pun, kau berada di dalam mobil putranya. Kalau terjadi apa-apa padamu--"
"Apa maksudmu, Mas? Kau pikir ... aku tidak kehilangan apa-apa akibat dari kecelakaan itu? Aku kehilangan bayiku, Mas!" ujarnya dengan suara yang terdengar bergetar.