Riki hanya memperhatikan wajah Dini yang terlihat murung selama berbicara melalui ponsel. Ia tidak tahu siapa yang menelepon, tapi sepertinya ia sudah bisa menebak kalau orang yang sedang menelepon perempuan itu adalah Reno, mantan suaminya.
"Berapa?" tanya Dini.
Mendengar hal itu, Riki langsung menangkap arah pembicaraan mereka. Tanpa rasa canggung, pemuda itu langsung berdiri, lalu mengambil ponsel yang sedang digenggam oleh Dini dan ditempelkan ke dekat telinganya sebelah kiri.
"Eh! Riki ...." Dini tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya pasrah, saat ponselnya telah berpindah tangan.
"Aku akan mengembalikan uang itu secepatnya. Aku kirim nomor rekeningnya, ya! Nanti--"
"Apa kau tidak punya rasa malu?" tanya Riki.
"Apa? Siapa ini?" sahut Reno.
Senyum sinis tersungging di sudut bibir pemuda itu, disertai tatapan matanya yang tajam ke arah Dini yang hanya diam di tempat duduknya.
"Apa kau menyebut dirimu pria?"