Riki masih ingat, kalau setelah makan nasi goreng semalam, seseorang memanggilnya. Ia meminta izin pada Dini untuk menghampiri beberapa temannya yang berada di atas motor, tidak jauh dari mobil yang ia kendarai.
Mengetahui Riki tidak akan ikut nge-track karena sedang berkencan, salah seorang temannya memberikan sebotol minuman dingin yang menjadi awal mula keberaniannya dalam mengutarakan hasrat. Terlebih dengan suasana malam yang mendadak hujan dan membuatnya berpikir untuk pergi ke sebuah hotel.
"Sebenarnya aku tidak tahu dia pergi ke mana semalam, tapi aku akan menghubunginya."
Baru saja Riki hendak mengeluarkan ponsel dari dalam kantung celana jeans-nya, datang sebuah mobil taksi yang berhenti di depan gerbang.
"Itu dia!" seru Maria, seraya berjalan menghampiri Dini yang keluar dari taksi tersebut.