Bara terdiam dan menatap perempuan itu tidak berkedip. Bagaimana bisa seseorang dapat berubah dalam waktu hanya beberapa hari? Ia bukanlah sosok yang dikenal sebelumnya, seperti orang yang berbeda.
"Kamu ini ngomong apa, sih?" tanya Bara.
"Ini sudah malam. Sebaiknya Om segera pulang."
"Sekarang kau mengusirku?"
"Aku tidak mau membahasnya. Tolong biarkan aku istirahat. Aku capek!"
"Apa kau pikir aku juga tidak capek? Aku mencarimu ke mana-mana sejak hari itu. Teleponku tak pernah kau angkat, pesan juga tidak kau baca. Kamu sengaja mempermainkan aku?"
"Sudahlah, Om. Di rumah ini ada anak kecil. Tolong jangan bikin keributan di sini!"
"Katakan padaku, kenapa kau ingin menggugurkan kandunganmu? Kau tidak mau melahirkan anak kita?"
"Apa?" sahut Dini, tidak menyangka kalau Bara mengetahui rencana yang sempat terbersit di kepalanya itu beberapa waktu yang lalu.
"Katakan kenapa kau mau melakukannya?"
"Dari mana Om tahu soal itu? Apakah ... Riki yang memberitahumu?"