Mobil terus melaju dengan tenang, berbaur dengan lalu lalang kendaraan lain di tengah jalan aspal. Setelah dua kali harus pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan rutin bulanan, akhirnya ia bisa datang dengan ditemani oleh Bara.
"Semalam--"
Ucapan Dini mendadak tertahan, saat melihat wajah Bara yang terlihat tegang. Pria itu bahkan tidak berbicara sejak keberangkatan mereka dari rumah. Seperti ada yang sedang berkecamuk di dalam kepalanya.
Tidak ingin menambah beban pikiran pada Bara, ia pun tidak jadi melanjutkan ucapannya. Dibukanya tas yang berada di pangkuan dan mengambil ponsel berwarna ungu dari dalamnya.
"Apakah ... ada sesuatu yang dikatakan Reno tentang aku?' tanya Bara tiba-tiba.
Dini menoleh dan ternyata pria itu pun sedang menatapnya meski hanya sebentar. Ia kembali harus melihat ke arah jalan untuk mengemudi.
"Tidak," jawab Dini, sengaja menutupi halnyang sebenarnya.
"Benarkah?" sahut Bara.