Sonya berjalan mendekati Selvi yang melambaikan tangan ke arahnya. Wanita itu tampak begitu angkuh dengan kaca mata hitam yang terpasang di atas kepala.
"Apa kau sudah lama menunggu?" tanya Sonya, seraya duduk di depannya.
Selvi hanya tersenyum tipis mendengar pertanyaan yang sangat ramah itu. Suasana yang sangat canggung bagi dua orang yang pernah berseteru dengan begitu sengit.
"Kurasa ... aku tidak perlu membungkuk padamu, karena ini bukanlah kantor," jawab Selvi dingin.
Sonya terdiam, lantas tersenyum manis seraya mengamati beberapa pasangan yang sedang bersama di lantai dansa. Musik bar pun, tidak terdengar keras dan memekakkan telinga karena yang mengalun adalah perkusi jazz.
"Apakah kau masih merasa dendam padaku?" tanya Sonya.
"Soal apa, ya?" sahut Selvi.
Tawa Sonya semakin tergelak dan membuat wajahnya yang pucat terlihat sedikit merona saat tersorot lampu putar yang tidak begitu terang.