Sonya segera menyodorkan kotak tissue ke depan pria yang masih terbatuk karena tersedak itu. Wajahnya bahkan terlihat merah padam karena harus menahan rasa sakit di tenggorokan dan hidungnya.
"Terima- kasih. Uhuk!" ucap Fajar, seraya melolos beberapa tissue untuk membersihkan mulutnya.
Sementara Sonya terlihat berdiri dan berjalan menuju ke sebuah lemari pendingin untuk mengambil dua botol air mineral. Sekali lagi Fajar mengucapkan rasa terima kasih dan langsung meneguk air putih pemberian Sonya untuk meredakan batuknya.
Sonya kembali duduk di kursinya semula, lalu menikmati kopi racikan peramu minuman di kafe elite tersebut. Ia sengaja menunggu hingga pria itu terlihat lebih tenang dan bisa mengendalikan dirinya.
"Apa- hmm ... apa maksudmu, Nyonya? Apakah aku tidak salah dengar?" tanya Fajar, setelah rasa sakit dan batuknya sedikit berkurang.
"Kenapa? Bung Fajar ... tidak sanggup untuk melakukannya?" sahut Sonya.
