Dini turun dari mobil dengan membawa sebuah pot tanaman daun yang berlubang-lubang. Selama ini ia lebih familiar dengan bunga-bunga pada umumnya, tapi entah kenapa justru malah tertarik dengan tanaman itu.
"Aku langsung pulang, ya!" pamit Maria, tanpa turun dari mobilnya.
"Nggak mampir dulu?"
"Kapan-kapan saja, deh. Hubungi aku kalau ada apa-apa, ya! Aku pergi. Bye!"
"Iya. Terima kasih banyak!" sahutnya, seraya melambaikan tangan.
Mobil itu pun kembali melaju pergi dan meninggalkan Dini. Ia kemudian berjalan memasuki halaman yang tidak begitu banyak kendaraan terparkir, karena hari masih siang dan baru selesai jam makan siang.
Ia berencana untuk meletakkan tanaman yang didapatnya dari Maria itu di depan kamar. Baru saja ia menaiki tangga, tiba-tiba langkah kakinya terhenti saat melihat Bara berdiri di ujung tangga.
"Om!?"