Kang Asep dengan sigap langsung mengangkat tubuh Mbak Pur dan membawanya ke kamar. Sementara Bara hanya mengikuti dari belakang sambil menelepon istrinya untuk segera pulang dengan cepat.
"Menyusahkan saja!" gerutu pria bercambang itu.
Walaupun ia masih sangat marah dengan kelakuan kedua orang itu, tapi melihat Kang Asep sibuk merawat Mbak Pur dan bolak-balik ke dapur untuk mengambil air hangat dan kotak obat membuatnya terdiam. Ia hanya berdiri di pintu, mengawasi ke dalam kamar asistennya yang beberapa waktu yang lalu dijadikan tempat wik-wik.
"Bangun, Pur! Melek ...."
"Mau aku panggilkan Dokter?"
"Nggak usah, Pak. Saya oles pakai minyak angin saja dulu," sahut Kang Asep.
"Atau saya panggil Polisi saja?"
"Jangan, Pak! Saya sudah bangun. Saya nggak apa-apa, Pak!" sahut Mbak Pur dengan tiba-tiba.
Tentu saja Bara sedikit menahan tawa melihat kelakuan absurd sang asisten, tidak terkecuali Kang Asep. Pria berseragam putih itu bahkan menoyor jidat kekasihnya itu dengan kesal.