Sonya berdiri dan bersiap untuk pergi meninggalkan meja makan. Dini buru-buru bangkit dan berharap agar wanita itu mengizinkannya untuk kembali ke rumah.
"Kak--"
"Ya, kenapa?"
"Bolehkah aku kembali dan membersihkan rumah?"
"Tolong menurutlah, Dini. Kali ini saja, oke? Kamu masih perlu istirahat!" tegasnya.
"Tapi, Kak--"
"Tidak ada tapi!"
"Oh ... baiklah. Terima kasih, Kak."
"Hmm! Soal membersihkan rumah, kamu tidak usah pikirkan itu. Biarkan Mbak Pur yang mengurusnya, kamu tidak perlu ke sana."
"Baik, Kak."
"Ini semua demi kamu sendiri, Dini."
"Iya, Kak."
"Apa kau sadar kalau badan kamu saja masih gemetaran, Din? Kejadian di rumah itu baru semalam terjadi, kamu nggak akan tahan bila balik ke sana lagi sekarang."
Apa yang dikatakan oleh Sonya memang benar. Mengingat bagaimana Reno mengamuk semalam saja, ia masih merinding dan gemetar karena ketakutan. Seluruh tubuhnya seperti keringat dingin dan membuatnya ingin menangis.
