Salma ikut menepuk-nepuk lembut punggung Dini saat perempuan berambut panjang itu terbatuk. Ia sempat melihat ke luar dan mengetahui kalau pria yang sedang duduk di sana tampak melihat ke arah mereka. Ia seperti mencari tahu tentang apa yang sedang terjadi di dalam, karena tidak bisa melihat keduanya secara jelas.
"Maaf, Mbak. Aku tersedak," ucap Dini, yang masih belum hilang batuk-batuknya, meski mulai membaik.
"Makanya kalau minum itu pelan-pelan. Nggak ada yang datang juga. Santai saja," sahut wanita itu.
Dini merasa semakin tidak tenang dengan keberadaan Bara yang masih di kursi teras. Bagaimana kalau Riki tiba-tiba datang seperti waktu itu? Selama ini mereka tidak pernah tahu kalau satu sama lain telah bergerilya diam-diam dalam mengganggunya. Terlebih hubungan keduanya tidak begitu berjalan dengan baik, setidaknya itulah yang Dini tahu.
"Mbak!"
"Ya ...."
"Sepertinya aku harus keluar dan bicara sama orang itu, deh."
