Chereads / Alexa's Dream And Love / Chapter 58 - Bab 58. Menghajar Varrel.

Chapter 58 - Bab 58. Menghajar Varrel.

Memang awalnya Alexa pikir pria yang di kantin benerapa hari yang lalu itu hanya sekedar iseng saat mengakui dirinya sebagai pacar, tapi Alexa tidak menyangka kalau masalahnya akan menjadi rumit karena pria yang memeluknya adalah Varrel–model papan atas yang sekarang ini sedang berada di puncak karier.

Dan kini Alexa sedang dalam masalah besar karena ia telah menjadi trending topik pemberitaan di semua media sosial, tv nasional. Masalah yang paling ia takuti bukanlah tentang pemberitaan dirinya, melainkan kemarahan sang papa yang pastinya akan membuat situasinya menjadi bertambah sulit.

Selain itu juga, Alexa juga takut kalau rencana yang sudah ia susun dengan susah payah untuk meraih impiannya secara sembunyi-sembunyi akan menjadi berantakan, hanya karena kemarahan sang papa.

"Ya Tuhan!! Masalah apa lagi sih ini? Satu masalah selesai, ada lagi masalah yang lain. Bagaimana kalau berita ini sampai terdengar ke telinga papa? Papa pasti marah sekali dan memberiku hukuman berat," ujar Alexa penuh rasa khawatir.

"Bagaimana kalau kita block saja pemberitaannya dari semua media sosial? Mumpung Om Indra masih berada di Italia, 'kan? Pasti masalah ini belum sampai ke telinga beliau," usul Shella.

Daniel menghela napas panjang. "Sudah terlambat!! Om Indra pasti sudah mengetahuinya, tidak mungkin kalau pemberitaan sebesar ini bisa luput begitu saja dari beliau. Dan pastinya beliau akan segera bertindak setelah mendapat kabar dan mengutus tangan kanannya untuk segera menyelesaikan masalah ini. Meskipun beliau masih berada di luar negeri, semua masalah berat pun pasti bisa beliau selesaikan dengan mudah.''

"Kak Daniel bagaimana sih?! Bukannya mencari solusi tapi malah nakut-nakutin, aku yang bukan anak kandung om Indra aja takut kalau berita ini sampai ke telinga beliau dan takut terkena hukuman berat. Apa lagi Alexa yang anak kandungnya," sahut Shella yang kesal karena ucapan Daniel.

"Kak Daniel benar, Shella. Papaku pasti sudah tahu tentang masalah ini, kemarahan papaku hanya tinggal menunggu waktu saja. Jadi, aku tidak perlu mencari solusi, karena seperti yang sudah kak Daniel bilang. Papaku pasti sudah melakukan tindakan untuk menghentikan pemberitaan tentang diriku dengan si model kurang ajar itu," jelas Alexa yang langsung menyambar ponsel pintar Shella dan mencari berita tentang dirinya di sebuah pencarian internet.

"Lihat!! Pemberitaannya sudah hilang, si bos mafia itu sudah beraksi. Semuanya akan bertambah rumit saat papaku pulang nanti." Alexa menunjukkan hasil pencarian tentang gosipnya dengan Varrel kepada Shella.

Ternyata benar, gosip itu sudah hilang dan dihapus dari internet.

"Apa?! Yang benar saja!! Kenapa papamu bisa beraksi secepat itu?" wajah Shella terlihat bingung dan heran.

"Ahhh!! Lihat!! Bulu kudukku jadi berdiri semua, aku tidak bisa membayangkan kemarahan om Indra nanti kalau sudah pulang. Terus, bagaimana dong, Alexa? Aku takut," imbuh Shella dengan mata berkaca-kaca dan hampir menangis.

Alexa menghela napas panjang, ia hanya bisa pasrah dalam menghadapi kemarahan papanya yang akan ia terima nanti setelah sang papa pulang dari Italia.

"Kenapa kamu yang takut?! Kan aku yang akan kena marah dan mendapat hukuman dari papaku, bukan kamu, Shella!!"

"Tapi 'kan ini juga gara-gara aku, Lex. Kalau saja waktu itu aku tidak keasyikan makan bakso, aku pasti bisa melindungimu saat kamu tiba-tiba dipeluk sama si Varrel," ucap Shella menyalahkan dirinya sendiri dengan ekspresi wajah hampir menangis.

"Ini semua bukan salah kamu, Shella!! Kalau ada yang harus disalahkan, maka pria kampret itulah yang harusnya disalahkan. Sudah, jangan sedih gitu." Alexa dengan santainya turun dari ranjang dan langsung menyambar handuk yang tergantung rapi di dalam lemari.

"Kamu mau kemana, Lex?" tanya Daniel.

"Mau mandi, Alexa mau pergi ke kampus, Kak. Alexa bisa digantung sama bos mafia tua itu kalau sampai ketahuan bolos kuliah,' jawab Alexa malas.

"Tapi, Lex? Apa tidak sebaiknya kamu bolos kuliah saja beberapa hari? Sampai gosipnya reda dulu, kalau sudah reda, baru kamu balik kuliah lagi. Aku jadi khawatir akan keselamatanmu kalau kamu nekat pergi kuliah," usul Shella.

Alexa memutar matanya, lalu menghembuskan napasnya kasar.

"Tidak!! Aku harus pergi kuliah hari ini, ada urusan yang harus aku selesaikan dengan pria itu. Kamu turun ke bawah sama kak Daniel, kamu sarapan dulu biar gak lemes," suruh Alexa sambil berjalan menuju ke kamar mandi.

"Oke."

Daniel dan Shella lantas turun ke lantai bawah bersama-sama untuk sarapan, sedangkan Alexa masuk ke kamar mandi.

15 menit kemudian ....

Alexa sudah terlihat rapi dengan memakai celana jeans model pensil dengan atasan kemeja berwarna putih, dengan rambut panjangnya yang dikuncir ekor kuda dan memilih flat shoes berwarna gelap sebagai alas untuk berjalan.

Penampilan Alexa selalu terlihat sederhana, rapi namun rapi dan elegan. Penampilannya sedikit berbeda dengan yang dulu, kalau dulu penampilannya terlihat sangat tomboi, lain halnya dengan sekarang yang terlihat sangat rapi.

Ini semua karena tuntutan dari sang papa yang mengharuskan Alexa harus selalu berpenampilan rapi, karena sebagai calon penerus tahta kerajaan bisnis keluarga Prayoga, gadis berpostur tubuh mungil itu harus mengikuti semua perintah dan keinginan Indra.

"Ayo kita berangkat, Shell," ajak Alexa setelah sampai di meja makan.

Shella yang sedang melahap nasi goreng seketika berhenti, ia menoleh ke arah Alexa dengan alis yang naik sebelah. "Kamu nggak sarapan dulu, Lex?! Aku juga masih belum selesai makan, main ajak pergi aja kamu," protesnya cepat.

"Iya, Lex. Kamu makan dulu, nanti kalau kamu sakit gimana?"

"Tapi Alexa sedang tidak nafsu makan, Kak."

Daniel lantas mengambil selembar roti tawar lalu ia olesi dengan selai rasa coklat dam meletakkannya di atas piring. Daniel kemudian berdiri dari tempat duduknya dan menarik tangan Alexa agar gadis cantik itu mau duduk di kursi.

"Cepat duduk, Alexa!! Atau kamu mau duduk di pangkuanku sambil aku suapi roti? Kak Daniel akan dengan senang hati melakukannya," canda Daniel untuk membujuk sang kekasih hatinya itu mau sarapan yang sontak membuat Alexa tergelak tapi membuat Shella merasa geli saat mendengarnya.

"Apakah gaya pacaran kalian selalu seperti ini? Seperti anak remaja pada umumnya?" tanya Shella yang langsung diangguki oleh Alexa dan Daniel bersamaan sambil tersenyum.

"Aahh!! Entah aku harus merasa senang atau geli, tapi lihatlah bulu kudukku semuanya berdiri dan merinding saat mendengarnya." Shella terlihat mengelus tangannya dan tengkuknya yang merinding.

"Makanya cari pacar dong, Shell!! Atau kamu mau sama kak Rian? Biar nanti kak Daniel yang bantuin buat perjodohanmu dengan kak Rian," ucap Alexa asal yang mengompori Shella.

Shella yang sedang meneguk jus jeruk langsung tersedak dan terbatuk-batuk setelah mendengar perkataan Alexa.

****

Di kampus ....

Setelah kelas selesai, Alexa bergegas keluar untuk mencari keberadaan pria yang sudah berani menyeretnya ke dalam masalah besar. Seperti biasa, Shella juga masih setia mengekor di belakang Alexa.

"Permisi!! Apa kakak melihat Varrel?" tanya Alexa kepada setiap mahasiswa ataupun mahasiswi senior yang berpapasan dengannya.

"Varrel? Varrel yang mana?" tanya mahasiswa senior yang memakai kacamata dan terlihat seperti kutu buku.

"Varrel mahasiswa semester 5 yang berprofesi sebagai model itu," jawab Alexa.

"Ooh!! Varrel yang model itu!! Dia ada di lapangan, sedang bermain bola basket dengan yang lain. Ka–kamu bukannya pacar Varrel yang masuk infotainment itu?" si mahasiswa kutu buku itu menunjuk ke arah lapangan bola basket yang letaknya tidak jauh dari tempat mereka saat ini.

"Ooh, oke!! Terima kasih banyak. Dan saya bukan pacarnya Varrel!! Tapi saya adalah malaikat pencabut nyawa yang siap menghajar dan membuat nyawa Varrel melayang," ucap Alexa setengah emosi dan setengah bercanda.

Setelah Alexa mengetahui keberadaan pria yang ternyata sangat populer di kampusnya itu, ia langsung berjalan menuju ke lapangan bola basket. Netra Alexa menyapu setiap sudut lapangan untuk mencari keberadaan Varrel yang ternyata sedang duduk dan beristirahat di tepi lapangan.

"Hei Varrel, kamu beneran sedang pacaran dengan anak baru itu? Wuuiih! Ternyata seleramu memang tidak perlu diragukan lagi," tanya teman Varrel yang masih sibuk memainkan bola basket dengan memutar-mutarnya.

"Benarkah? Aku jadi penasaran, secantik apa sih anak baru itu? Sampai-sampai kamu mau mengakuinya sebagai pacar," timpal teman Varrel yang lain penasaran.

Varrel tersenyum bangga. "Cantik banget!! Kalau tidak cantik, mana mau aku mengakuinya sebagai pacar!!"

"Iya, cantik banget cewek baru si Varrel. Kalaupun si Varrel putus sama tuh cewek, aku juga mau nampung mantan si Varrel," timpal teman Varrel yang lainnya.

Teman-teman Varrel pun berdecak kagum, mereka terlihat semakin penasaran dengan wajah pacar Varrel yang tak lain adalah Alexa.

"Tapi kenapa semua berita dan gosipnya sudah menghilang begitu cepat? Padahal aku belum sempat melihatnya, aneh banget deh!!"

Varrel mengedikkan bahu. "Entahlah!! Aku pikir ini semua ada hubungannya dengan keluarga Alexa, aku dengar dari manajerku. Kalau Alexa adalah putri tunggal dari konglomerat yang mempunyai kekuasaan sangat besar. Papa Alexa bukanlah orang sembarangan, cari mati namanya kalau sampai berurusan dengan orang tua Alexa."

"Benarkah? Berati si Alexa bukan cewek sembarangan, dong?! Wah ... kamu hebat sekali, Varrel. Aku salut banget," sahut teman Varrel yang menatap pria bertubuh atletis itu penuh rasa kagum.

"Siapa dulu, Varrel gitu loh!!" Varrel besar kepala mendapat pujian setinggi langit dari teman-temannya.

"Oh iya!! Siapa nama panjang cewek kamu, Rel?"

"ALEXA!! NAMAKU ALEXA PRAYOGA!! Dan aku bukanlah pacar Varrel," tegas Alexa dengan suara kencang yang membuat Varrel dan teman-temannya seketika menoleh ke arah Alexa yang sedang berjalan mendekati Varrel.

"Eh sayang! Kamu kenapa datang ke sini? Kamu lagi kangen kepadaku, ya?" tanya Varrel yang berpura-pura sok mesra seraya merangkul bahu Alexa.

"Lepaskan tanganmu!! Dan aku datang ke sini untuk memberikanmu sebuah hadiah, bukan untuk bermain drama."

"Kalau aku tidak mau, kau mau apa?" Varrel menantang Alexa.

Emosi Alexa yang sudah kian tersulut pun tak bisa terbendung lagi, Alexa lantas melepas tas selempangnya dan membuangnya sembarangan ke atas tanah.

Alexa dengan cepat menyikut perut Varrel, lalu ia mencengkeram lengan kekar Varrel dan dengan gerakan secepat kilat gadis itu membanting tubuh Varrel ke atas tanah sampai pria itu mengerang kesakitan. Semua teman-teman Varrel pun dibuat melongo oleh pemandangan yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.

Alexa lantas merapihkan kembali bajunya yang berantakan.

"Aku sudah memperingatkanmu sebelumnya!! Jangan pernah membuat masalah denganku!! Tapi kamu malah dengan sombongnya berkoar-koar dan mengatakan kalau kamu itu adalah pacarku!! Karena kebodohanmu itu telah membuatku masuk ke dalam masalah besar, Apa kamu tahu itu?!'"

Tanpa mengenal rasa takut, Alexa mencengkeram baju Varrel dan kembali menghajar pria berwajah tampan itu tanpa ampun.

"AKKKHH!! Kenapa kalian hanya diam saja? Cepat tolong aku," pekik Varrel yang meminta tolong kepada teman-temannya yang masih melongo melihat Alexa menghajar Varrel.

"Lepas!! Lepaskan aku!! Aku tidak akan pernah melepaskan pria bajingan itu!!" Alexa berteriak dan meronta saat teman-teman Varrel berusaha melerai Alexa yang menghajar Varrel.

To be continued.