Chereads / THE BODYGUARD WITH NONA / Chapter 2 - TIDUR DILUAR. JANGAN SENTUH AKU !!!

Chapter 2 - TIDUR DILUAR. JANGAN SENTUH AKU !!!

Pernikahan yang tidak pernah diimpikan oleh seorang Noona Citra itu akhirnya terjadi juga. Detik ini tepat di tanggal 30 Maret dengan derasnya hujan. Suasana yang mencekam untuknya akan segera dimulai. Menikah dengan orang yang sama sekali tidak dikenal olehnya. Rasa deg-degan bercampur rasa takut telah merasuki tubuh Noona Citra.

"Noona Citra, apakah kamu sudah selesai?" tanya Opa Ardi yang sedang menuju ruang rias cucunya tersebut.

"Sebentar Opa. Setelah ini aku akan siap," ucap Noona Citra.

Namun opa Ardi sepertinya sudah tidak sabar melihat cucunya tersebut dan masuk ke ruang rias.

"Oh … cucu Opa. Noona Citra Permana, wanita paling cantik di kota ini. Jangan perlihatkan kesedihan kamu sayang! Karena musuhmu akan datang bersama istrinya. Opa, ingin tahu reaksi lelaki tidak tahu diri itu," kata Opa Ardi.

"Opa, aku saja tidak sebenci itu dengan Yoga. Ya walaupun hatiku masih sesak dan sakit hati sih. Lalu, mengapa Opa Ardi begitu sangat membencinya?" tanya Noona Citra.

Ardi tidak menjawab pertanyaan dari cucunya tersebut. Dia lebih memilih untuk tidak mau memberikan alasan.

"Ayo, kita keluar! Biar akad nikah cepat selesai dan kalian resmi menikah," ucap Opa Ardi. Dia pun akhirnya pergi ke ruangannya untuk menemui Arsyad sebelum acara itu digelar.

Perjodohan atas kehendak Opa Ardi membuat Noona Citra sepertinya tidak ingin melanjutkan. Hanya saja demi melancarkan dendam opanya tersebut dia rela melakukan pernikahan tanpa cinta ini.

Begitu juga dengan Arsyad. Dia menerima perjodohan ini hanya karena sebuah simbiosis mutualisme. "Arsyad, aku memintamu menikahi cucuku hanya karena kamu seorang bodyguard. Kita akan bersimbiosis mutualisme," ucap opa Ardi dengan tegas. Saat ada ruangannya mereka sedang berdiskusi bersama.

Arsyad menganggukkan kepalanya dan menjawab, "Terimakasih sudah bersedia membantu saya."

Ardi menepuk pundak Arsyad sambil berkata, "Tapi ingat ya? Jangan sampai kamu jatuh cinta pada cucu saya! Jika itu terjadi maka kamu tahukan akibatnya?"

"Baik, Tuan." Jawaban singkat Arsyad.

Penawaran dari Ardy pun diterima oleh Arsyad hanya demi uang yang dijanjikan. Dia membutuhkan uang yang sangat banyak untuk pengobatan ibunya.

Bak seorang putri raja. Dia mengenakan dress putih dengan mahkota di atasnya. Terlihat begitu elegan dan menawan. Namun, sorot mata Noona Citra tidak dapat di sembunyikan. Dia terlihat tidak baik-baik saja.

"Noona, kamu cantik sekali. Benar-benar cantik," ucap salah satu temannya yang bernama Amarta.

"Terimakasih Amarta. Aku senang kamu hadir dalam pesta pernikahanku," ucap Noona Citra.

"Iya pastilah! Ini kan pestanya ratu terkaya di kota ini. Masak iya, aku tidak datang. Ehmm … sangat disayangkan kalau tidak datang," jawab centil Amarta.

Noona Citra hanya menjawab dengan senyuman kecil. Namun sebelum melangkah menuju arah akad nikah. Tangan Noona Citra ditarik dan Amarta berbisik, "By the way, calon suamimu kerjanya apa?"

Tapi Opa Ardi berhasil menyelamatkan Noona Citra dari omongan dan pertanyaan Amarta yang mungkin belum ada jawabannya tersebut.

"Aku pergi dulu ya? Sepertinya acara akad segera dimulai," jawab anggun seorang Noona Citra.

Amarta hanya melambaikan tangannya dan bergumam, "Dasar keluarga aneh!"

***

Akad nikah itu dilaksanakan dengan khidmat. Pesta gemerlap pun menambah meriah acara tersebut. Dengan disaksikan seluruh keluarga besar Permana dan teman-teman Noona Citra pernikahan itu berjalan lancar.

"Selamat ya untuk kalian berdua!" ucap Yoga yang datang dengan istrinya.

"Iya, makasih," jawab singkat dari Noona Citra. Dia terlihat begitu tidak suka dengan kehadiran mantan kekasihnya tersebut. Namun, dia tetap tersenyum.

Malam itu telah usai. Sesuai dengan perjanjian Arsyad dengan Opa Ardi bahwa dia tidak akan menyentuh istrinya tersebut dia akhirnya akan memutuskan untuk tidur di sofa.

Pettttt … Malam itu jadi gelap padahal Noona Citra sedang berendam di bathup kamar mandinya.

"Ya ampun gelap sekali. Tolong!" teriak Noona Citra.

Arsyad yang tadinya ingin bergegas keluar kamar pun tidak jadi. Dia masuk ke dalam kamar mandi karena mendengar istrinya berteriak.

"Sebentar ya Noona. Aku akan bawa penerangan," ucap Arsyad yang membawakan senter lampu.

Kraaak … Arsyad membuka pintu kamar mandi. Namun, ternyata istrinya itu di depan pintu. Dia langsung memeluk sang suami dengan erat.

"Aku takut. Tumben deh ini listrik mati," ucap Noona Citra ketakutan. Dia yang masih penuh dengan sabun tersebut membuat tubuh Arsyad lemas tak berdaya. Hatinya bergemuruh sangat deras. Dia seperti terpaku dalam genggaman erat tubuh istrinya.

Padahal selama ini dia melakukan hubungan dengan beberapa wanitanya. Sedikitpun tidak ada rasa bergetar sama sekali hatinya. Dia hanya melakukan atas dasar pekerjaan sebagai lelaki dan bodyguard bayaran.

"Kenapa diam saja? Tolong bantu aku guyur badanku!" ucap Noona Citra dengan penuh rengekan tersebut.

Akhirnya Arsyad yang terdiam tersebut mengguyurkan air kepada badan Citra.

Tiba-tiba saja lampu itu menyala. Lalu, Arsyad melihat istrinya yang lucu itu dengan menelan salivanya. Noona Citra mengambil handuk yang disebelahnya dan berkata, "Pergilah!! Aku tidak butuh dirimu. Lalu ingat ya? Jangan sentuh tubuhku! Tidur di luar!"

Arsyad pun mengangguk dan pergi keluar. Dia terdiam dan bergumam dalam hati. "Ingat tugasmu Arsyad! Jangan sampai kamu membuat tuan Ardi marah!"

Muka Noona Citra berubah menjadi sangat malu atas kejadian tadi. Dia bergumam dalam hati, "Gila banget sih tadi! Kenapa pakai acara listrik padam? Lalu, nyala disaat aku keluar dari bathup. Keenakan tuh bodyguard melihat tubuh polosku."

Lalu, Noona Citra merendamkan tubuhnya di bathub. Hingga air tersebut meluber. Lalu, pikirannya mengganggu dirinya dan berkata, "Aku harus keluar dan memperingatkan dirinya untuk tidak menceritakan hal ini kepada siapa-siapa."

Akhirnya nya Noona Citra memakai baju tidur dan bergegas menemui bodyguard tersebut. Terlihat, Arsyad masih belum tidur dan akan menenggak kopinya.

"Hey, bodyguard! Aku mau ngomong sama kamu," ucap Noona Citra dengan menarik kerah baju Arsyad. Hampir saja kopi itu tumpah.

"Kamu jangan bisu! Ngomong!" bentak Noona Citra kepada suaminya yang dari tadi membalas ucapannya.

"Iya, mau ngomong apa?" tanya Arsyad dengan santai.

"Ingat ya? Kejadian tadi jangan sampai ketahuan oleh siapapun. Kamu paham tidak?" ucap Noona Citra dengan menarik tangan Arsyad.

Sangking kerasnya menarik tangan Arsyad. Tidak sengaja kopi yang ditangannya tumpah di dada Noona Citra. Dia malah terlihat sangat kesal dan berkata, "Kamu hati-hati kenapa?"

Arsyad pun berusaha untuk membersihkan tumpahan kopi tersebut. Malah tidak sengaja memegang tangan Noona Citra. Suara degupan jantung Noona Citra balapan dengan suara jantung Arsyad. Sepertinya getaran dari mereka tumbuh. Wajah mereka semakin dekat. Hembusan-hembusan nafas semakin menyeru dari keduanya.

"EHEMM …" Suara Opa Ardi terdengar keras hingga akhirnya mereka melepaskan satu sama lain.

Bersambung … .