Mimpi tadi terasa nyata, bahkan rasa mual, rasa sakit di kepala, masih bisa dia ingat betul rasanya, kengerian akan tatapan makhluk aneh, dengus napasnya, kemunculan gadis elf. Farel tak bisa melupakan kejadian mimpinya barusan, seperti ada yang aneh dan janggal, hanya saja dia belum menemukan dimana letak kejanggalan itu, dia roboh, tapi masih bisa melihat kemunculan gadis Elf? Argh! Memikirkannya membuat Farel makin tak tenang. Sial! Dia sampai kelewat jalan.
Motor berhenti tepat di depan gerbang kayu rumah Detha, setelah memencet bel beberapa kali, Farel tegak berdiri menunggu.
Pintu gerbang di geser, muncul wajah yang tak asing, berpakaian rapi dengan semerbak parfum yang langsung menggoda hidung Farel untuk menghirupnya dalam – dalam.
"Hai!" Sapa Farel pendek, senyumny atak henti terkembang, wajah yang saat ini sedikit di poles dengan riasan, membuat Farel sedikit pangling, wajah itu menjelma menjadi lebih cantik dari biasanya.
"Hai!" Balas Detha, hidungnya mengerut lucu.