Suasana di ruang keluarga Mansion mewah milik Elzar dan Maya itu, terasa sangat hangat dan penuh kecerian. Laura yang awalnya sangat gugup, perlahan bisa lebih santai, karena semua keluarga menerima dirinya dengan sangat baik.
"Jangan sungkan kepada kami, nak Laura. Kami tidak akan melihat calon istri dari anak kami, Lio, hanya dari harta kekayaan dan juga parasnya yang sangat cantik. Alih-alih seperti itu, kami lebih memilih wanita yang benar-benar memiliki hati yang sangat tulus kepda anak kami, Lio. Apa nak Laura benar-benar-benar tulus dengan Lio?" tanya Mami monica, setelah melihat calon menantu yang di bawa oleh anak mereka itu, sudah mulai tenang dan tidak terlalu gugup lagi.
Laura berusaha tersenyum dengan sopan, melihat kearah kedua orang tua dari Bosnya itu.
"Sebelumnya, saya mohon maaf sebesar-besarnya, Nyonya dan Tuan. Saya tidak pernah bermaksud apa-apa selama ini. Saya memang selalu saja berkata mencintai Bos Lio. Karena itu memang murni dari hati saya sendiri.