Maya memeluk kedua anaknya dengan sangat erat sekali, menyalurkan rasa takut dan juga memberikan kenyamanan untuk anaknya yang masih kecil.
Sejak tadi, arah mata Maya, masih menatap kearah pintu, berharap suaminya bisa keluar dari sana, tanpa kekurangan dan tanpa luka satupun. Itu doa Maya di dalam hati, sembari memeluk anaknya.
Mama Indah dan Mami Monica, masih berada di dekat anaknya. Mereka terus memberikan kalimat penyemangat, kalau tidak akan terjadi apa-apa disana, karena kekuatan anak buah Elzar dan juga anak buah keluarga Wijaya yang membantu, juga tidak perlu di ragukan lagi, kekuatan mereka semua.
Suara bising masih terdengar. Tapi, sudah tidak ada lagi, suara tembakan yang Maya dengar.