"Terima kasih sayang. Aku tidak akan pernah menyia-nyiakan kesempatan terakhir ini."
Elzar juga memeluk istrinya, sesudah Mama Indah memeluk tubuh menantunya itu. Elzar mengecup kening Maya mesra dan kembali merasakan rasa yang tidak dapat dia jabarkan dengan kata-kata.
Jantung Elzar berdegup kencang, hanya dengan memeluk dan mengecup kening istrinya. Elzar benar-benar sudah jatuh dalam pesona seorang Maya Putri Wijaya yang punya keperibadian yang sangat periang dan sangat mudah membuat orang disekitarnya bahagia.
"Hello.... Kami masih ada disini ya?" teriakan Mama Indah, menghentikan pelukan sayang dan kecupan Elzar di kening istrinya.
"Mama ganggu saja...." ucap Elzar dengan sangat kesal sekali, dengan kejailan Mamanya ini.
"Adegan itu bisa kalian lanjut nanti. Sekarang Mama dan semua orang disini sangat penasaran sekali, dengan nama yang akan kalian berikan kepada cucu tampan Mama ini."
Mama Indah mengecup kening cucunya yang sangat anteng digendongan kakeknya sejak tadi.