Lio melihat kearah Papinya yang sedang terlihat bersedih dan sedang menumpu kepalanya dengan kedua tangan sekarang, setelah Mami Monica masuk kedalam kamar mandi dengan suasana hati yang sudah membaik kembali, berkat kebohongan yang telah Papi Liam ucapkan.
Lio mendekat dan memeluk tubuh Papinya yang sedang memikul beban berat yang tidak akan bisa dijelaskan dengan kata-kata. Seperti apa seorang Papi, harus melihat anaknya terbaring Koma dan cucunya yang terlahir prematur. Yang lebih parah lagi, sebelum kejadian itu, Papi Liam dan Mami Monica, harus mendengar semua kisah sedih yang harus anaknya pikul, hanya karena ingin menyelamatkan perusahaan mereka yang hampir Bankrut.