"Sudah! Saya mohon jangan bicarakan semua itu lagi. Ayo kita segara membawa Maya ke Jakarta segera. Walaupun keadaan Maya masih bisa diatasi oleh Dokter Riel. Tapi, kita harus membawa Maya ke Jakarta segera." ucap Mami Monica yang tidak ingin lagi, mendengar cerita sedih, yang tidak akan pernah dia biarkan terjadi.
Maya akan selalu bersamanya dan Maya tidak akan pernah pergi menghadap Tuhan terlebih dahulu, daripada Mami dan Papinya.
"Apa kita menggunakan Ambulance atau bisa menggunakan mobil biasa saja, Dokter Riel. Kesehatan Maya lebih penting dari pada mimpi konyol itu!" sarkas Mami Monica yang terlihat tidak seperti biasanya.
Mami Monica adalah pribadi yang sangat lemah lembut dan tidak pernah bersikap kasar kepada orang lain. Tapi, karena marah dengan apa yang dibahas oleh menantunya itu, Mami Monica sekarang menatap kearah Elzar dengan pandangan permusuhan yang sangat kental.
