"Pa...."
Papa Abraham melihat kearah menantunya yang telah cemas dengan keselamatan Papa Abraham. "Aya tenang saja, sayang. Papa tidak apa-apa. Walupun Papa akan mati sekarang, karena digebukin oleh anak kandung Papa sendiri. Papa sangat ikhlas sekali, sayang. Setidaknya, sebelum kepergian Papa, Papa sudah membuat mata hati anak kandung Papa itu terbuka. Sehingga dia tidak akan menyesal lagi nantinya." ucap Papa Abraham berusaha menenangkan menantu yang sudah dia anggap sebagai anak perempuannya itu.
"Papa ngak boleh ngomong gitu. Maya takut. Ayo duduk di dekat Maya saja, kita nonton Drmaa Korea saja dan biarkan Elzar dengan kehidupannya, Pa. Dia sudah sangat besar dan pasti sangat tau, dengan apa yang akan dia pilih untuk kehidupannya." ucap Maya yang menatap mata Papa Abraham penuh dengan kekhawatiran.