Malam semakin larut tapi, kedua pria paruh baya yang sangat berjaya dan sangat terkenal di masanya itu, belum juga mau memejamkan mata. Abraham Wijaya dan Liam Kepler bahkan tidak bisa memejamkan mata, di saat mereka merasa sangat tidak berguna sebagai seorang Ayah pada saat ini.
Lio Kepler telah pergi kekamarnya dan tidak mau merenung memikirkan sesuatu yang sangat sia-sia saat ini. Bukan Lio tidak sayang kepada adiknya. Tapi, lebih baik Lio melakukan hal yang sangat bermanfaat untuk menolong adiknya di masa depan nanti, yakni mendirikan perusahaan sendiri, sehingga kalau Elzar Haris Wijaya meminta Kepler Company, mereka masih bisa hidup enak dan tidak terbebani dengan lepasnya perusahaan yang telah di perjuangkan oleh Papinya sejak dahulu.