"Anak keparat! Udah dikasih maaf, masih saja bikin ulah. SIALAN!" pekik Papa Abraham murka mendengar yang disebutkan oleh menantunya itu.
"Bisa bawa Maya pergi dari sini, Pa. Maya tidak ingin lagi, merusak kebahagian mereka. Mereka berdua berhak bahagia. Tolong, Maya, Pa, Ma." pinta Maya sambil memohon kepada Papa Abraham dan Mama Indah.
"Tolong Maya. Maya tidak bisa terus menerus tinggal serumah dengan pria yang tidak mencintai Maya sama sekali. Jika saat ini, cuman ada Maya saja. Mungkin Maya bisa bertahan dan bertahan lagi, hidup di dalam pernikahan yang tidak sehat ini. Tapi, sekarang Maya tidak sendirian lagi, ada anak yang harus Maya jaga keselamatannya. Maya tidak akan pernah bisa tenang melihat dan merasakan semua kepalsuan yang tengah diberikan oleh Elzar kepada Maya, Ma, Pa."
"Maya mohon, hiks."
