Maya masih mendengar semua larangan dan pantangan dari Mama Indah dan Papa Abraham. Maya mandengarkan dengan sangat teliti, setiap pantangan yang di ucapkan oleh Mama Indah. Sedangkan Elzar, malah memilih, bermain ponsel.
"Mama lagi ngomong, Elzar Haris Wijaya! Bukannya didengar, malah sibuk dengan ponsel. Pekerjaan itu, bisa di kerjakan besok saja. Keadaan istri dan anak kamu yang paling penting sekarang. INGAT ITU!"
Mama Indah sungguh sangat geram dengan kelakuan anaknya.
Plak
Plak
Plak
"Dengerin Mama, kalau lagi ngomong, El!" jerit Mama Indah lagi sambil terus memukul bahu anaknya bertubi-tubi, saking kesalnya.
Elzar hanya diam saja dipukul oleh Mamanya. Dengan masih memegang ponsel. Elzar langsung memperlihatkan, apa yang sejak tadi dia lakukan.
"Ini. Ma. Elzar sedang berusaha mencatat semua larangan yang Mama bicarakan tadi. Elzar takut lupa. Makanya, Elzar lebih memilih mencatat semuanya."