Maya mendengarkan semua yang dibicarakan oleh Elzar dengan sangat serius. Maya bahkan masih bisa merasakan kalau tangan Elzar masih asik mengelus perut ratanya, sejak dari tadi. Maya yang memang terbiasa dengan tingkah aneh Elzar ini. Memilih diam dan membiarkan perutnya di usap dengan sangat lembut.
"Teman aneh kamu itu. Sepertinya sayang banget sama kamu deh, sayang. Bisa-bisa nya dia merencanakan satu hal yang sangat di luar batas seperti itu. Hanya untuk bisa membuat aku bisa sayang sama kamu, melalui seorang anak. Dia pikir dia siapa memangnya. Aneh banget dia!" gerutu Elzar masih dengan menampilkan senyum.
Arah pandangan Elzar terkadang juga melihat ke arah mertuanya yang masih terlelap tidur di samping sang istri.
"Aku senang banget bisa merasakan hadirnya anak kita disini. Padahal, aku udah lama bilang sama kamu, sayang. Aku merasakan kehadiran anak kita disini. Kamu saja yang tidak pernah percaya sama kata-kata aku."