"Penjaga seperti mereka, tentu memiliki ilmu beda diri yang sangat tinggi Abraham. Kamu seperti tidak tau saja. Kalau tidak pandai bela diri. Kita tidak akan mau merekrut mereka untuk bekerja dengan kita. Ada-ada saja kamu Abraham." ledek Liam yang tidak mengerti maksud dari Abraham.
"Baik. Sekarang kamu boleh tidak percaya dengan kata-kata aku. Tapi, kalau kamu melihat bagaimana mereka berdua sangat piawai berkelahi. Padahal aku menyuruh seluruh penjaga untuk melawan mereka. Tapi, tidak ada satupun yang berani melawan kedua orang itu."
Liam sedikit terkejut. Karena menurut berita para anak buah yang dipekerjakan oleh keluarga Wijaya bukanlah orang sembarangan. Mereka bahkan diseleksi dengan sangat ketat.
"Kamu mungkin terkejut. Apalagi saya Liam. Anak buah saya yang sangat kompeten saja bisa kalah dengan mereka. Kamu tau maksud saya sekarang?"
