Maya mematikan sambungan telepon antara dirinya dan asisten Kim. Maya memberikan ponsel itu kepada Bik Ida.
"Terima kasih, bik. Karena sudah meminjamkan saya ponsel. Saya akan berbicara dengan Elzar nanti, supaya bibik tidak kena amukan Elzar. Saya yang akan bertanggung jawab nanti. Bibik bisa langsung panggil saya saja. Kalau nanti, Elzar marahin bibik." ujar Maya merasa sangat bersalah sekali dengan pembantunya itu. Pasti, saat pulang dari kantor nanti, Bik Ida akan kena amukan Elzar.
"Saya tidak apa-apa Nyonya muda. Anda tidak perlu mencemaskan saya, nanti. Saya sudah terbiasa mendengar dan merasakan amarah Tuan muda Elzar selama saya bekerja bersama beliau. Nyonya muda tidak perlu cemas seperti itu. Sudah menjadi tanggung jawab saya, untuk selalu hormat dan patuh kepada Tuan muda dan Nyonya muda. Ini konsekuensi saya menjadi pembantu dari Tuan muda Elzar Haris Wijaya." jawab Bik Ida.
"Huhh... Baiklah bik!"
Kring... Kring...
