Liam semakin merasa bersalah dengan semua keluarganya. Bahkan karena dirinyalah, saat ini sang istri bisa menangis meraung menyalahkan dirinya yang tidak berguna sebagai seorang ibu.
Liam memlih keluar dari dalam kamar. Untuk meninggalkan sang istri seorang diri. Karena Liam tidak ingin lagi, sang istri semakin marah dan akan berbicara hal-hal yang sangat tidak ingin di dengar oleh Liam selama hidupnya.
"Aku pergi ambil kamu minum dulu ya, Mi. Jangan menangis seperti ini lagi. Kita akan sama-sama mencari jalan keluar dari masalah ini. Walaupun Papi harus kehilangan perusahaanpun, sekarang Papi akan rela. Asalkan keluarga kita kembali bahagia."