Setelah selesai mendengarkan semua laporan dari anak buahnya. Elzar berjalan kembali kearah kamarnya dengan sangat pelan. Elzar membuka pintu kamar dan mematung melihat wajah anak dan istrinya yang tertidur sambil memeluk satu sama lain.
Elzar berjalan mendekat dan melihat lagi, wajah kedua malaikat tidak bersayapnya itu. Elzar selalu ketakutan suatu saat nanti, jika keberadaan anaknya yang lain, diketahui oleh istrinya. Akan seperti apa Elzar akan menanggapi kepergian istrinya.
Elzar naik keatas ranjang dan langsung memeluk tubuh anak dan istrinya. Elzar mendekap kedua tubuh orang-orang yang sangat dia sayangi itu. Elzar tau, cepat atau lambat semuanya akan ketahuan. Tapi, Elzar tidak sanggup memikirkan hari itu akan seperti apa.
"Maafkan aku, sayang."
Cup. Cup.
Elzar mengecup kening anak dan istrinya, setelah itu memilih memejamkan matanya, karena sekarang sudah semakin larut dan Elzar butuh banyak stamina, untuk membuat anak dan istrinya bahagia di liburan mereka kali ini.