Elzar akhirnya hanya pasrah, mengikuti semua keluarganya pergi berlibur kedaerah Puncak.
Elzar tidak bisa memaksakan kehendaknya lagi, saat melihat kedua orang tuanya menangis, memohon maaf kepada Maya, atas semua kesalahan yang telah Elzar perbuat.
Sampai sekarang, semua keluarga, terlihat sangat enggan sekali, menyapa Elzar bahkan, tatapan kakak iparnya terlihat semakin marah, jika tidak sengaja bertemu atau berpapasan di jalan dengan Elzar. Hanya Maya yang masih mau berbicara dan bersikap seperti biasanya kepada Elzar.
Elzar sungguh tidak tau, terbuat dari apa hati istrinya tersebut. Sudah disakiti oleh Elzar sebesar itu, tapi masih saja mau menyapa dan memperlakukan Elzar dengan baik.
"Maya senang sekali bisa jalan-jalan ke Puncak Mami. Nanti, Maya bisa jalan pagi disana. Bukankah Ibu hamil harus sering-sering jalan dan bergerak, agar saat kelahiran nanti, Maya bisa lebih mudah melahirkan. Iya kan, Mami, Mama?" tanya Maya dengan sangat antusias.