Chereads / Countdown : Masa Lalu / Chapter 32 - Ada Aku!

Chapter 32 - Ada Aku!

Setelah Mina sudah selesai mengobati luka Orion, kepala desa mengajak Mina dan juga Orion untuk minum teh bersama sambil berbincang-bincang sedikit. Di acara minum teh itu, Orion mengakui jika dirinya adalah anak dari Raja dan Ratu Almortaza.

Orion memutuskan untuk berkata jujur karena kepala desa awalnya bertanya mengapa Orion bisa kenal dengan Mina, begitupun juga sebaliknya. Jadi Orion mau tidak mau harus berkata jujur.

"Jadi seperti itu..." ujar kepala desa setelah mendengarkan semua penjelasan dari Orion.

"Saya akan mendukung Pangeran Orion dan Nona Humeera untuk bersama," kata kepala desa yang membuat Orion dan Mina saling melirik dan juga membuat kedua orang itu menjadi malu-malu, walau sebisa mungkin Orion bersikap biasa saja, tetapi tidak dengan Mina.

Gadis itu sangat kesulitan untuk menutupi dirinya yang salting, jadi Mina mengambil secangkir teh miliknya yang ada di atas meja lalu meminumnya sambil matanya memandang kearah lain untuk menetralisir perasaannya ini.

Mina sempat berpikir mengapa dirinya jadi salting seperti ini, padahal sudah jelas bahwa hatinya ini menyukai Jester, bukan Orion.

"Walaupun nanti kalian tidak bisa menjadi Raja dan Ratu, saya dan para penduduk tetap akan mendukung kalian untuk bersama," sambung kepala desa.

"Sepertinya kalian malu-malu yaa saat saya berbicara seperti tadi?" tanya kepala desa itu yang bermaksud menggoda Orion dan juga Mina yang terlihat malu-malu.

Orion dengan cepat langsung duduk lebih tegap, memasang ekspresi wajah serius dan berkata. "Tidak, siapa yang malu-malu?" hal itu membuat kepala desa tertawa karena sangat kentara sekali kalau Orion berbohong.

Sementara Mina hampir saja tersedak ketika kepala desa berbicara seperti itu, dengan segera Mina meletakkan cangkir tehnya kembali di atas piring kecil yang berada di atas meja.

"Kata Raja dan Ratu, saya harus menginap sehari di desa Flowering. apakah ada penginapan di sini?" tanya Mina untuk mengalihkan pembicaraan aneh ini.

"Di sini tidak ada penginapan, tetapi di sini ada dua kamar kosong yang memang disediakan untuk tamu yang ingin menginap. jika nona Humeera dan Pangeran Orion ingin bermalam di sini, kalian berdua bisa menggunakan kamar itu," kata kepala desa yang menawarkan untuk menginap di rumah kepala desa.

"Saya tidak menginap, saya akan langsung kembali ke kerajaan karena masih ada urusan yang harus saya selesaikan," ujar Orion yang setelah itu Orion berpamitan kepada kepala desa untuk pergi ke kerajaan.

Mina juga ikut berpamitan kepada kepala desa, ia berpamitan untuk mengantarkan Orion sampai ke luar desa ini dan juga sekalian Mina ingin berjalan-jalan di desa ini, mengingat dirinya yang masih memiliki tugas untuk mencari inspirasi dagangan dari desa Flowering.

Orion dan Mina jalan beriringan sambil berbincang sedikit agar tidak membuat suasana disekitar mereka menjadi canggung. "Aku penasaran, sebenernya kamu itu kedapatan tugas apa di kerajaan?"

Orion menolehkan kepalanya ke arah Mina, untuk melihat wajah Mina. "Aku hanya penasaran aja, soalnya kalo aku bandingin kamu sama Jester... kayanya lebih berat tugas kamu dibanding Jester, apalagi sekarang kamu mendapatkan luka yang lumayan parah di tubuh kamu ini."

"Dan sama satu lagi, kamu itu selalu diluar kerajaan, paling aku sering liat kamu itu saat malam hari dan kalo ada acara tertentu," sambung Mina.

"Tugas aku sama Kak Jester tentu saja beda, kak Jester itu bertugas untuk mengurus semua yang ada di dalam kerajaan, berbeda dengan aku. aku mengurus semua urusan yang ada di luar kerajaan jadi wajar jika aku memiliki luka di setiap tubuh." Mina mendengarkan semua penjelasan yang Orion jelaskan dengan seksama.

Mina memandang wajah Orion ketika lelaki itu menceritakan perbedaan tugasnya dengan tugas sang Kakak, yaitu Jester. Mina dapat melihat raut wajah sedih yang Orion tampilkan, mungkin orang lain tidak akan menyadari perubahan raut wajah Orion jika tidak memperhatikannya dengan seksama.

Awalnya saja Mina sempat ragu dengan kesimpulannya ini, tetapi jika ia terus memperhatikan raut wajah Orion, maka ia dapat melihat kesedihan itu. Sepertinya Orion sangat panda menyembunyikan ekspresi wajahnya.

"Tenang aja, kan ada aku!" seru Mina yang bertujuan untuk membuat Orion tidak bersedih lagi.

Orion menolehkan wajahnya ke Mina. "Maksudnya??" tampaknya Orion tidak mengerti dengan apa yang Mina maksud.

Mina menghembuskan napasnya. "Aku yang akan mengobati setiap luka yang ada di tubuh kamu mulai dari saat ini hingga seterusnya!"

"Tidak perlu repot-repot," tolak Orion yang kembali memandang jalanan di depannya.

"Aku tidak merasa seperti direpotkan," ucap Mina yang melemparkan pandangannya ke sebelah kiri dan ia melihat ada lima anak kecil yang sedang berebutan.

Mina penasaran apa yang kelima anak kecil itu ributkan sampai ada dua gadis kecil yang menangis dan satu anak laki-laki juga ikut menangis.

Mina berbelok ke sebelah kiri dan ia berjalan menghampiri kelima anak kecil itu yang sedang menangis. Orion sama sekali tidak menyadari kepergian Mina dari sisinya, Orion masih terus berjalan sampai pada akhirnya ia mendengar suara Mina, barulah ia menghentikan langkah kakinya dan mengedarkan pandangannya untuk mencari Mina.

"Kenapa kalian menangis?" Orion melihat Mina sedang bersama dengan rombongan anak kecil yang sedang menangis itu.

"Dia..." gadis kecil yang rambutnya di kuncir menunjuk anak laki-laki yang sama dengannya, sedang menangis. Mina mengikuti arah yang ditunjuk oleh gadis kecil itu menggunakan jari telunjuk nya.

"Menghabiskan biskuit yang aku punya!" ngadu anak kecil itu kepada Mina. Sekarang Mina tau alasan mengapa anak kecil ini menangis.

"Aku hanya memakan satu biskuit saja hiks tapi hiks dia malah memarahi aku, padahal yang banyak makan biskuit nya itu dia!" anak laki-laki itu membela dirinya.

Mina menghembuskan napasnya dan mencoba tersenyum manis dan membungkukkan badannya karena anak laki-laki itu bertubuh pendek. "Apa kamu sudah meminta izin untuk makan biskuit nya?" tanya Mina dengan lembut.

Anak laki-laki itu menggeleng-gelengkan kepalanya dengan kepalanya yang ia tundukkan. Melihat hal itu, Mina mengusap lembut kepala anak laki-laki tersebut. "Harusnya kamu meminta izin terlebih dahulu, jika dia sudah mengizinkan nya, baru kamu boleh makan biskuit nya."

"Ada apa?" tanya Orion yang sekarang sudah berdiri di sebelah Mina.

Mina kembali menegakkan tubuhnya yang sebelumnya ia abis membungkuk. "Gadis kecil itu menangis karena anak laki-laki ini memakan biskuit nya tanpa izin darinya. sedangkan anak laki-laki ini menangis karena ia dimarahi oleh gadis kecil itu dan dua gadis kecil ini." jelas Mina sambil menunjuk anak kecil itu dengan menggunakan dagunya.

"Cengeng!" ucap Orion yang malah membuat kelima anak kecil itu jadi menangis kencang akibat ucapan Orion yang dingin dan ekspresi wajahnya yang terlihat galak. Yang tadinya kedua anak kecil lainnya yang ada di sini tidak menangis, sekarang malah jadi ikut menangis.

"Kenapa kamu mengatakan hal itu?!" Mina melotot ke Orion.

"Kenapa memangnya? apa aku salah? itu kan benar, mereka ini semuanya cengeng. masa perkara cuman makan satu biskuit tanpa seizin nya aja nangis kaya gini," kata Orion seperti tidak memiliki beban dalam hidupnya.

Mendengar hal itu Mina jadi gemas sendiri dengan Orion. "Yaa itu kan mereka masih anak-anak, jadi wajar kalo mereka semua ini nangis. beda cerita kalo kamu yang nangis baru itu namanya cengeng!"

Saat Orion ingin membalas perkataan Mina. "Shuutt... diam, jangan bicara! mending sekarang kamu sana menghadap kebelakang!"

"Kenapa??" tanya Orion.

"Anak-anak ini takut liat wajah kamu yang galak, yang ada nanti mereka tambah nangis dan susah buat berhentiin nangis nya!" setelah itu Mina berhasil membuat Orion menghadap ke belakang dan sekarang Mina sedang berusaha untuk menghentikan tangisan anak kecil ini.